ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK DALAM DRAMA

 


ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK DALAM DRAM

“PERSAHABATAN” KARYA OJEL

 

1.        Analisis Unsur Intrinsik

       Drama “Persahabatan” karya Ojel dalam penciptaannya tidak terlepas dengan unsur-unsur pembangun sebuah karya sastra. Sebuah karya sastra yang baik harus memiliki unsur-unsur pembangun yang kuat berupa unsur intrinsik.

       Dalam analisis drama “Persahabatan” karya Ojel ini, akan diuraikan unsur intrinsik berupa tema, alur, tokoh dan penokohan, latar atau setting, teknik dialog, konflik, dan amanat.

       Di bawah ini hasil analisis unsur intrinsik dalam drama “Persahabatan” karya Ojel.

a.        Tema

       Tema dalam drama “Persahabatan” karya Ojel yaitu persahabatan. Tema persahabatan dalam drama “Persahabatan” karya Ojel ini tersaji dalam kutipan dialog berikut ini.

       Andine     : “Kenapa Bud? Kamu dihukum juga?”

         Budiman  : “Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga. Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama.”

         Yensieta   : “Aku berharap ini menjadi siswaan kita semua.”

         Andine     : “dan tidak kita ulang lagi.”

         Aldiansyah: “Kita sahabat sejati.”

       Lantas mereka semua menjalani hukuman dengan penuh canda tawa. Ternyata persahabatan dapat menjadikan semuanya lebih baik.

       Dari kutipan di atas tergambar jelas bahwa rasa persahabatan di antara lima siswa begitu berarti dan bila persahabatan itu dijalani dengan saling mengingatkan di antara teman bisa berbuah kebaikan dan sebagai pengingat diri.

b.        Alur

       Alur merupakan urutan jalan cerita. Sebuah cerita pasti memiliki urutan jalan cerita. Alur dalam drama “Persahabatan” karya Ojel yaitu alur maju.

c.         Tokoh dan Penokohan

-          Tokoh

Tokoh dalam drama “Persahabatan” karya Ojel ini terdiri dari enam tokoh.

1)      Ibandi

2)      Andine

3)      Yensieta

4)      Aldiansyah

5)      Budiman

6)      Pengajar

-          Penokohan

1)      Ibandi

2)      Andine

3)      Yensieta

4)      Aldiansyah

5)      Budiman

6)      Pengajar

 

d.        Latar atau Setting

       Sebuah cerita pasti di dalamnya terdapat latar atau setting. Drama “Persahabatan” karya Ojel ini di dalamnya terdapat latar sebagai salah satu penghidup cerita.

-          Tempat

       Drama “Persahabatan” karya Ojel ini terjadi di dalam kelas dan lapangan upacara.

1)        Dalam Kelas

Di bawah ini kutipan mengenai tempat kejadian di dalam kelas yang terdapat dalam drama “Persahabatan” karya Ojel.

       Ibandi: “Din, aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6!”

       Adine: “A dan C”

       Yensieta: “Kalau soal nomor 10, 11, dan 15 jawabannya apa Ban?”

       Ibandi: “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum.”

       Aldiansyah: “Wheeii, jangan kencang-kencang nati gurunya dengar.”

       Yensieta: “Soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan.”

       Mereka berempat saling contoh-menyontoh seperti siswa lainnya. Tapi tidak dengan Budiman, ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa nyontek.

....

       Ibandi: “Biarkan, kita lihat di buku saja.”

       Ibandi lalu mengeluarkan bukudari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Yensieta menanyakan hasilnya.

       Kutipan di atas menyatakan bahwa kejadian tersebut berada di dalam kelas saat ulangan sedang berlangsung.

2)        Luar Kelas atau Lapangan Upacara

     Di bawah ini kutipan mengenai tempat kejadian di luar kelas atau di lapangan upacara yang terdapat dalam drama “Persahabatan” karya Ojel.

       Mereka berempat dihukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.

       ....

       Setelah itu Budiman keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budiman ikut berdiri hormat seperti yang lain.

       Kutipan di atas menyatakan bahwa kejadian dalam drama “Persahabatan” karya Ojel tersebut selain di dalam kelas saat ulangan berlangsung, juga terjadi di luar kelas tepatnya di lapangan upacara saat Ibandi, Andine, Yensieta, dan Aldiansyah dihukum karena mencontek dan ketika Budiman menghampiri keempat sahabatnya yang sedang dihukum di lapangan.

-          Waktu

       Dalam drama “Persahabatan” karya Ojel ini, bila disimpulkan kejadian dalam cerita drama tersebut terjadi pada waktu pagi hari.

       Waktu pagi hari dalam drama “Persahabatan” karya Ojel tersaji dalam rona beberapa kejadian ketika ulangan di dalam kelas dan dihukum di lapangan. Itulah yang menandakan kalau kejadian dalam cerita drama tersebut terjadi pada pagi hari sebab sekolah berlangsung pada pagi hari.

-          Suasana

       Dalam drama “Persahabatan” karya Ojel ini terdapat beberapa latar suasana yang menghidupkan drama tersebut. Suasana dalam drama “Persahabatan” karya Ojel diantaranya suasana ketegangan, dan suasana bahagia.

-          Suasana Ketegangan

       Drama “Persahabatan” karya Ojel ini tersaji percakapan antar tokoh yang bila disimpulkan secara garis besar merujuk pada suasana tegang.

       Suasana tegang terjadi ketika Ibandi meminta jawaban kepada Budiman yang dipertegas oleh tokoh Yensieta. Seharusnya saat ulangan berlangsung, suasana kelas sunyi namun, berbeda dengan yang terjadi dalam drama ini justru ketegangan yang tersaji dengan adegan saling meminta jawaban di antara teman satu kelas karena tidak bisa mengerjakan soal.

-          Suasana Bahagia

       Selain tersaji suasana ketegangan, dalam drama “Persahabatan” karya Ojel ini tersaji juga suasana bahagia.

       Kebahagiaan itu tersaji ketika Ibandi, Andine, Yensieta, dan Aldiansyah menyesali perbuatannya yang telah dilakukan ketika ulangan berlangsung. Selain itu juga diakhir cerita diceritakan ketika Budiman ikut menjalani hukuman keempat sahabatnya walaupun tidak diberi hukuman oleh guru yang menjadikan persahabatan kelima siswa tersebut menjadi lebih baik setelah merasakan tidak enaknya setelah melakukan perbuatan mencontek saat ulangan berlangsung dan menyesali.

3)        Teknik Dialog

       Dalam sebuah cerita drama pasti menggunakan teknik dialog dalam menuliskan ceritanya. Dalam drama “Persahabatan” karya Ojel ini juga terdapat teknik dialog dalam menulis cerita. Teknik dialog yang digunakan dalam drama ini yaitu teknik konversi.

-          Teknik Konversi

       Teknik konversi yaitu pembicaraan atau percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

       Di bawah ini kutipan mengenai teknik konversi dalam drama “Persahabatan” karya Ojel.

       Ibandi: “Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”

       Budiman: “Tidak bisa Ban.”

       Ibandi: “Kenapa? Kita sahabat Bud, kita harus kerjasama.”

       Andine: “Iya Bud, kita harus kerjasama.”

       Aldiansyah: “Iya, kamu kan yang paling pintar di sini Bud.”

       Budiman: “Tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman.”

       Yensieta: “Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”

       Kutipan di atas merupakan percakapan di antara lima orang tokoh di dalam drama “Persahabatan” karya Ojel yang demikian bahwa drama tersebut menggunakan teknik dialog konversi.

4)        Konflik

       Setiap cerita pasti terdapat konflik di dalam cerita tersebut. Dalam drama “Persahabatan” karya Ojel ini juga terdapat konflik utama yaitu ketika Ibandi meminta jawaban kepada Budiman yang berujung pada Ibandi melakukan perbuatan curang dengan membuka buku saat ulangan berlangsung dikarenakan Budiman tidak mau memberikan jawaban ulangan yang telah dikerjakannya.

       Di bawah ini kutipan konflik dalam drama “Persahabatan” karya Ojel.

       Ibandi: “Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”

       Budiman: “Tidak bisa Ban.”

       Ibandi: “Kenapa? Kita sahabat Bud, kita harus kerjasama.”

       Andine: “Iya Bud, kita harus kerjasama.”

       Aldiansyah: “Iya, kamu kan yang paling pintar di sini Bud.”

       Budiman: “Tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman.”

       Yensieta: “Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”

       ....

       Aldiansyah: “Ya sudahlah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami sendiri.” (marah dan kesal)

       Ibandi: “Biarkan, kita lihat di buku saja.”

       Ibandi lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Yensieta menanyakan jawabannya.

       Kutipan di atas menerangkan konflik terbesar yang terjadi dalam drama tersebut. Konflik tersebut berupa konflik antar sahabat yang tidak mau saling kerjasama saat ulangan berlangsung.

5)        Amanat

       Setiap cerita yang sukses di hati pembaca yaitu cerita yang secara jelas menyajikan amanat atau pesan baik secara langsung maupun secara gerak tokoh. Dalam drama “Persahabatan” karya Ojel ini terdapat amanat secara langsung.

       Di bawah ini kutipan amanat yang tersaji secara langsung.

       Budiman: “Nyontek atau pun memberi contek adalah hal buruk yang dosanya sama. Aku tidak mau mencontek karena dosa, begitu pula memberi contek ke kalian. Maafin aku ya.”

       Kutipan di atas merupakan kutipan amanat secara langsung. Amanat dalam drama tersebut yaitu kita tidak boleh mengandalkan orang lain disaat ulangan sedang berlangsung dengan cara meminta jawaban atau kata lain mencontek dan kita juga tidak diperbolehkan memberi jawaban disaat ulangan sedang berlangsung karena perihal tersebut merupakan perbuatan yang buruk dan berdosa.

 

2.        Analisis Unsur Ekstrinsik

       Drama “Persahabatan” karya Ojel dalam penciptaannya tidak terlepas dengan unsur-unsur pembangun sebuah karya sastra. Selain unsur pembangun karya sastra yang berupa unsur intrinsik, dalam drama “Persahabatan” karya Ojel ini tidak lepas dari unsur ekstrinsik yang mempengaruhi isi cerita yang disajikan.

       Di bawah ini hasil analisis unsur ekstrinsik dalam drama “Persahabatan” karya Ojel.

a.        Nilai-nilai yang terkandung

1)        Nilai

       Sebuah persahabatan yang tulus, Ketika temannya ada masalah pun ikut merasakannya.

Comments

Popular posts from this blog

PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN TANPA KATA MALES!

JAWABAN MENGENAI MATERI PUISI PADA SASTRA INDONESIA

WACANA DALAM KONSEP DASAR BAHASA DAN SASTRA